GROBOGAN, KOMPAS.TV - Sejumlah warga yang tinggal di dekat Sungai Tuntang di Desa Glapan, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, yang tadinya bekerja sebagai buruh tani, sejak kemarau panjang kini beralih pekerjaan menjadi penyelam pasir agar tetap memiliki pendapatan. Air Sungai Tuntang yang surut dan arus yang tenang memudahkan warga menyelam untuk mengambil pasir yang ada di dasar sungai.
Setidaknya 10 warga datang ke Sungai Tuntang untuk menambang pasir. Dengan menggunakan sekop mereka mengangkat pasir dari dasar sungai, dan menaruhnya di sebuah perahu.
Setelah muatan pasir cukup banyak, perahu kemudian dibawa ke lokasi penimbunan pasir. Rata-rata dalam sehari warga bisa mengangkut 10 perahu yang penuh dengan pasir.
Hasil dari pekerjaan ini setiap penambang pasir bisa mengantongi uang sebesar Rp 100.000. Jika pesanan pasir banyak warga bisa mendapatkan uang Rp 200.000.
"Rame kalau gini pak, kalau saat hujan kan pasir banyak gak laku, gak ada yang beli," ucap Pajiyo, penambang pasir.
"Ya satu perahunya dibayar Rp100.000," ujar Solikin, pengepul pasir.
Pekerjaan menambang pasir dilakukan warga di setiap musim kemarau. Saat menambang pasir warga saling menjaga keselamatan jika musim hujan tiba mereka kembali menjadi buruh tani.
#menambangpasir #sungaituntang #grobogan
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/451759/selama-kemarau-buruh-tani-alih-profesi-jadi-penambang-pasir