SIMALUNGUN, KOMPAS.TV - Seorang anak laki - laki berusia lima tahun di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara menjadi korban penganiayaan.
Ia mengalami luka bakar sebanyak 30 persen akibat disetrika oleh tantenya sendiri.
Pelaku mengaku emosi, karena saat pulang dari ladang buah rambutan di rumahnya habis dan sampahnya berserakan.
Saat tengah menyetrika pakaian, pelaku melihat korban dan langsung menanyakan perihal rambutan kepada korban.
Pelaku menjadi emosi karena korban tak kunjung menjawab saat ditanya. Sontak, pelaku menempelkan setrika panas kepada korban sebanyak tiga kali.
Pelaku merupakan bibi dari korban. Setelah ayah korban meninggal dunia, pelaku menjadi wali yang mengasuh korban.
Pihak keluarga berharap kasus ini bisa berakhir damai. Mereka yakin pelaku hanya khilaf dan tidak memiliki niat jahat kepada korban.
Polisi masih akan menyelidiki kasus ini. Bersama Dinas Sosial, korban saat ini masih dirawat intensif di rumah sakit.
Polisi juga membenarkan bahwa selama ini pelakulah yang mengasuh korban, selepas orangtuanya meninggal dunia.
Baca Juga Dugaan Penganiyaan oleh Guru, Santri di Palembang Alami Luka Memar di Bagian Mata dan Nyaris Buta di https://www.kompas.tv/video/450885/dugaan-penganiyaan-oleh-guru-santri-di-palembang-alami-luka-memar-di-bagian-mata-dan-nyaris-buta
#penganiayaan #keponakandisetrika #bibianiayakeponakan
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/450892/tega-seorang-bibi-di-kabupaten-simalungun-setrika-keponakan-hingga-alami-luka-bakar-30-persen
