SEMARANG, KOMPAS.TV - Sekitar 2.224 mahasiswa Universitas PGRI Semarang (Upgris) yang terlibat dalam aksi tanam serentak toga di kampus. Sejumlah tanaman obat keluarga yang ditanam, seperti jahe, kunyit, sereh, temulawak, lengkuas dan jenis toga lainnya.
Tanaman obat keluarga atau toga dipilih karena banyak manfaatnya terutama untuk kesehatan tubuh serta untuk menjaga keberlanjutan lingkungan, dengan menumbuhkan semangat menanam. Diharapkan dengan gerakan tanam toga ini, masyarakat bisa tergerak untuk kembali menanam toga, yang juga memiliki nilai ekonomis karena kerap dikelola di dunia industri untuk dimanfaatkan sebagai jamu.
"Tanaman toga ini dipilih karena menanam itu akan memeberi manfaat yang sangat besar bagi kesehatan kita apalagi ini taman obat keluarga. Pada saat pandemi seperti yang saya sampaikan setiap keluarga itu karena semua ada di rumah mereka sudah membiasakan diri untuk menanam dan mengkonsumsi tanaman obat keluarga, setelah pandemi lewat rupanya kebiasaan ini sudah tidak lagi seperti dulu," tutur Sri Suciati, Rektor Upgris.
"Ini disemangati oleh para mahasiswa dengan memecahkan rekor ini kami berharap masyarakat kembali menanam tanaman obat keluarga," lanjutnya.
Banyaknya mahasiswa yang terlibat aksi menanam toga akhirnya mendapat apresiasi dari Museum Rekor Dunia Indonesia atau MURI.
#rekormuri #upgris #semarang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/448401/pecahkan-rekor-mahasiswa-tanam-toga-2-224-tanaman