LUMAJANG, KOMPAS.TV - Air menjadi sumber kehidupan. Filosofi ini membuat Sucipto warga Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, bertekad mengalirkan kebaikan bagi warga desanya.
Melihat potensi aliran sungai, Sucipto lalu membuat turbin, dan generator, dan membangun pembangkit listrik tenaga mikro hidro, atau PLTMH di kampungnya.
Dari pembangkit yang dirintisnya sejak tahun 1992, kampung Sucipto tak lagi gelap gulita.
Semua dikerjakannya sendiri, berbekal ilmu teknik mesin yang diperoleh saat kuliah di IKIP PGRI Malang.
Sucipto mengatakan, niatnya hanya membantu warga tanpa ingin mengambil keuntungan besar.
Saat ini, tarif listrik Sucipto 500 rupiah per kwh. Lebih murah dari listrik PLN subsidi, yang 600 rupiah per kwh.
Demi pasokan listrik tetap aman, Sucipto bahkan rela membersihkan aliran sungai agar tak ada sampah yang menghambat gerak turbin.
Kini 116 keluarga di kampungnya, mengandalkan aliran listrik dari PLTMH buatan Sucipto.
Salah satunya Sugiati, warga merasa sangat terbantu dengan PLTMH buatan Sucipto, meskipun sering terjadi gangguan saat hujan deras, atau kemarau panjang.
Dedikasi Sucipto diganjar pemerintah, dengan Piala Kalpataru, kategori Perintis Lingkungan.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq pun berharap, teknologi PLTMH dapat diterapkan di daerah lain yang belum terjangkau listrik PLN.
Dengan semakin tipisnya cadangan minyak, dan batubara, serta polusi udara dari PLTU, Sucipto yakin PLTMH bisa jadi salah satu solusi sumber energi listrik di masa depan.
Terutama di wilayah dengan potensi air yang melimpah.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/446180/berbekal-ilmu-teknik-mesin-sucipto-ciptakan-pltmh-aliri-listrik-di-desa-sumberwuluh