TEMANGGUNG, KOMPAS.TV - Kasus meninggalnya seorang santri di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, yang berinisial MNF merupakan warga Bergas, Kabupaten Semarang, terus diselidiki Polres Temanggung. Sejumlah delapan orang yang diduga melakukan pengeroyokan telah diperiksa.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Kapolres Temanggung AKBP Ary Sudrajat, menjelaskan, motif penganiyaan karena adanya selisih paham antara korban dengan salah satu pelaku. Hal tersebut disebabkan karena ada salah satu pelaku yang mengaku barang miliknya hilang. Namun, hal tersebut perlu diselidiki lebih lanjut lagi oleh polisi.
"Kita masih mendalami motif, tetapi dari keterangan dari para saksi dan pelaku, adanya perselisihan paham antara korban dengan ke-delapan orangi ini yang memang ada perselisihan mereka yang waktu diklarifikasi terhadap korban, dan pelaku tidak menerima, sehingga bersama teman-temannya melakukan penganiayaan terhadap korban," jelas AKBP Ary.
Seorang santri di Kabupaten Temanggung meninggal dunia diduga dianiaya oleh temannya. Hasil autopsi korban meninggal dunia karena mengalami pendarahan di kepala, akibat benturan benda tumpul. Saat ini polisi masih mendalami kasus penganiayaan tersebut, dan tidak menahan delapan orang yang diduga melakukan pengeroyokan karena masih di bawah umur.
#pondokpesantren #polrestemanggung #temanggung
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/443613/santri-tewas-di-temanggung-diduga-dianiaya-8-temannya
