Kebakaran di Bromo imbas kegiatan prewedding memakai flare di Bukit Teletubbies belum padam. Api masih melalap menghanguskan rumput kering di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Di tengah kobaran api, muncul fenomena tornado api. Kemunculan tornado api itu viral di media sosial, salah satunya diunggah akun Instagram @info_malang.
Terlihat api berdiri ke udara dan membentuk pusaran. Setelah berputar tinggi, api itu padam tornado itu padam dan berganti asap tebal.
Kebakaran yang dipicu oleh flare foto prewedding di Gunung Bromo masih terus berlanjut hingga hari keenam.
Pemicu terbentuknya tornado api di lokasi kebakaran hutan dan lahan di Bukit Teletubbies, Gunung Bromo adalah angin besar dan cuaca panas.
Humas Balai Besar Taman Nasional Tengger Semeru (BB TNBTS), Hendra mengatakan, peristiwa tornado api itu terjadi hari Minggu (10/9/2023) dengan durasi sekitar lima menit.
"Memang kemarin pada saat kebakaran di savana terjadi angin yang cukup besar, "hal ini terjadi saat hari sedang panas dan kering saat musim kemarau bentuknya seperti pusaran," kata Hendra, Senin (11/9/2023).
Kemunculan pusaran angin itu sebetulnya hal yang lumrah di wilayah Gunung Bromo. Namun fenomena angin itu muncul bersamaan dengan peristiwa kebakaran. Sehingga menimbulkan pusaran api.
"Dalam kondisi normal fenomena tersebut merupakan fenomena alam yang kadang terjadi di kawasan lautan pasir. "Kebetulan angin besar kemarin tepat berputar di titik api kebakaran," tuturnya.
Sebelumnya, Bukit Teletubbies di Gunung Bromo terbakar diduga akibat ulah sekelompok pengunjung yang menyalakan flare saat sesi foto prewedding.
Akibat kejadian itu, wisata Gunung Bromo dan sekitarnya ditutup sementara. Petugas saat ini sedang melakukan proses pemadaman.
Bahkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menginstruksikan supaya dilakukan water bombing untuk memadamkan karhutla di Gunung Bromo.