Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga di 5,75 Persen dan Perkuat Respons Bauran Kebijakan

2023-08-29 31

JAKARTA, KOMPAS.TV - Di tengah ketidakpastian perekonomian global yang kembali meningkat, perekonomian Indonesia tetap tumbuh kuat didukung permintaan domestik.

Dengan perkembangan tersebut Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 23-24 Agustus 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day reverse repo rate sebesar 5,75%, suku bunga deposit facility sebesar 5 persen dan suku bunga lending facility 6,5 persen.

Bank Indonesia juga memperkuat respons bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan.

Memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah melalui intervensi di pasar valas dengan fokus pada transaksi spot dan domestic non-deliverable forward (DNDF).

Menerbitkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebagai instrumen OM (kontraksi) yang pro-market dalam rangka memperkuat upaya pendalaman pasar uang, mendukung upaya menarik aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio, serta untuk optimalisasi aset SBN yang dimiliki Bank Indonesia sebagai underlying

Melanjutkan kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) dengan pendalaman pada suku bunga perbankan pada sektor perumahan dan pariwisata

Untuk mengakselerasi digitalisasi sistem pembayaran BI mengimplementasikan kebijakan QRIS tarik tunai, transfer, dan setor tunai (TUNTAS) bersama dengan industri; dan implementasi uji coba QRIS antarnegara dengan Singapura.

Di saat yang sama BI juga menyukseskan keketuaan ASEAN 2023 khususnya melalui jalur keuangan, dengan 5 fokus pencapaian, yaitu terkait bauran kebijakan, local currency transaction, regional payment connectivity, inklusi keuangan, dan strengthening ASEAN finance process.

Ke depan, Bank Indonesia juga akan terus memperkuat koordinasi dan sinergi kebijakan dengan pemerintah dan mitra strategis baik dalam wadah TPIP, TPID, maupun KSSK.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/438809/bank-indonesia-pertahankan-suku-bunga-di-5-75-persen-dan-perkuat-respons-bauran-kebijakan