Warga Semarang Digegerkan dengan Temuan Sopir Taksi Online Tewas Diduga Korban Perampokan!

2023-07-25 394

SEMARANG, KOMPAS.TV - Warga digemparkan dengan ditemukannya seorang pemuda tergeletak bersimbah darah di Jalan Mugas Dalam Raya, Jalan Mugas Dalam, Kelurahan Mugas Sari, Semarang Selatan, Semarang, Jawa Tengah, Senin (24/07) pagi.

Kejadian ini, diketahui oleh salah seorang penghuni indekos yang berada tidak jauh dari lokasi.

Dari rekaman CCTV yang sempat diputar, terlihat korban keluar dari dalam mobil warna hitam, sempat berjalan dan akhirnya terjatuh dengan bersimbah darah.

Sementara itu, orangtua korban, terakhir kali, anaknya pamit kepada istrinya keluar rumah sekira pukul 00.00 WIB, dan memberikan kabar akan menjemput penumpang di Mangkang, sekira pukul 01.00 WIB dini hari.

Namun, setelah satu jam ditunggu, anaknya tidak memberikan kabar.

Baca Juga Perkenalan Aipda M dengan Sindikat Penjualan Ginjal Berawal dari Seorang Sopir Taksi Online di https://www.kompas.tv/nasional/427803/perkenalan-aipda-m-dengan-sindikat-penjualan-ginjal-berawal-dari-seorang-sopir-taksi-online

Berdasarkan identifikasi sementara, didapati tiga luka tusuk di bagian leher dan dada korban.

Petugas juga memeriksa CCTV yang mengarah ke titik tepat ditemukannya korban.

Dari rekaman CCTV, tampak sebuah mobil berwarna hitam berhenti hampir dua menit di lokasi.

Terlihat korban ditarik keluar oleh pelaku dan dilemparkan keluar, hingga akhirnya terjatuh bersimbah darah.

Berdasarkan analisa rekaman CCTV, kesimpulan sementara dari polisi kasus ini merupakan pembunuhan bermotif pencurian dengan kekerasan.

Pasalnya, seluruh barang milik korban hilang termasuk mobil yang digunakan untuk taksi daring, dibawa kabur pelaku.

Tim Gabungan Satreskrim Polrestabes Semarang masih mengejar pelaku, dan memastikan bahwa pelaku akan segera ditangkap kurang dari 24 jam.

Selain itu petugas juga masih menunggu hasil otopsi korban.


Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/428843/warga-semarang-digegerkan-dengan-temuan-sopir-taksi-online-tewas-diduga-korban-perampokan