MALANG, KOMPAS.TV - Para perajin sepatu kulit di Kota Malang mengeluhkan naiknya harga bahan baku. Mereka mengaku sulit untuk menaikkan harga jual sepatu karena pasar sulit menerima harga yang tinggi.
Perajin sepatu kulit di kampung sepatu Kelurahan Gadang Kota Malang mengaku semenjak pandemi produksi sepatu kulit di sentra industri ini semakin redup. Meski pandemi telah usai, namun kenyataannya para perajin ini masih belum bisa bangkit sepenuhnya.
Kondisi ini diperparah dengan naiknya bahan baku, seperti kulit dan lem. Effendi, salah satu perajin yang juga ketua paguyuban kampung sepatu ini mencotohkan, untuk bahan kulit sapi yang sebelumnya Rp 45 ribu per feet naik menjadi Rp 75 ribu per feet.
Efendi juga mengaku, untuk saat ini para perajin hanya bisa bertahan untuk menyambung hidup sehari hari. Selain itu, perajin sepatu juga lebih mengandalkan media sosial untuk memasarkan produk sepatu kulit mereka. Harga sepatu kulit di kampung sepatu ini berkisar antara Rp 250 ribu hingga Rp 750 ribu per pasang
"Mulai masa Covid-19 hingga sekarang kami di Kampung Sepatu Gadang belum pulih secara ekonomi," Terang Efendi.
Perajin berharap pemerintah bisa turun tangan untuk membantu kesulitan mereka. Saat ini tersisa 20 perajin dari sebelumnya 30 perajin. sebagian dari mereka beralih mencari pekerjaan lain.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/425032/perajin-sepatu-di-malang-keluhkan-naiknya-harga-bahan-baku