PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Tasyakuran kelahiran anak dengan acara cukur rambut bayi viral di media sosial. Acara yang dikenal dengan nama "udik-udikan" ini menjadi ajang berebut uang.
Romadhon, ayah bayi yang juga juragan batik, menyebar uang dengan nominal fantastis mencapai Rp 35 juta. Uang pecahan nominal Rp 1.000 hingga Rp 100.000 ini disebarkan dari atap rumah miliknya di Kelurahan Jenggot, Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah.
Ribuan orang dewasa hingga anak-anak langsung merangsek dan berebut untuk mendapatkan uang. Akibatnya banyak warga terhimpit, terinjak, dan ada tiga orang anak yang pingsan. Sejumlah warga yang mengalami luka langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit. Selain itu, akibat berdesakan juga membuat tembok kelurahan ambruk dan rusak.
Pemilik hajat, Romadhon, mengakui sudah meminta izin sebelum acara. Ia mengaku akan bertanggung jawab terhadap warga yang luka juga perbaikan tembok kelurahan yang ambruk.
"Totalnya Rp 35 juta. Ada enam titik dan disebar lewat atas semua, dari bawah cuma satu, dari depan. Kalau untuk massa yang datang itu hampir 1.000 lebih, itu memang tradisi di sini untuk 40 hari potong rambut untuk anak memang tradisi dari sini, udik-udikan. Saya tidak nyangka bakal viral," ucap Romadhon.
Acara udik-udikan ini sudah lama menjadi tradisi warga saat kelahiran anak, tepatnya saat usia mencukur rambut. Meski sebelumnya sudah sempat diingatkan agar membatalkan acara sebar uang puluhan juta, namun Romadhon tetap dilaksanakan.
#udikudikan #hajatan #kelurahanjenggot
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/424557/heboh-sebar-uang-puluhan-juta-sebabkan-ricuh