GUNUNGKIDUL, KOMPAS.TV - Dinas Kesehatan Gunungkidul memastikan, hanya ada satu korban yang meninggal dari kasus antraks di Pedukuhan Jati.
Terkait perbedaan data, hasil penelusuran Dinas Kesehatan menyebutkan jika dua warga Pedukuhan Jati yang meninggal pada Mei lalu, tidak uji sampel di laboratorium meski juga di bawa ke rumah sakit.
Sebab saat itu belum ditemukan kasus antraks di wilayah tersebut.
Sehingga Dinas Kesehatan Gunungkidul tidak berani memastikan jika keduanya turut terjangkit antraks.
Baca Juga UNAIDS: Jangan Biarkan Penanganan Wabah Cacar Monyet Jadi Sulit Dilakukan Karena Stigma! di https://www.kompas.tv/video/302550/unaids-jangan-biarkan-penanganan-wabah-cacar-monyet-jadi-sulit-dilakukan-karena-stigma
Namun demikian dari Anamnesa dan keterangan keluarga, keduanya turut mengonsumsi daging sapi di daerah Dusun Jati.
Sementara itu, seorang warga yang positif antraks masih dirawat di RSUD Wonosari.
Total ada 87 orang positif antraks di Pedukuhan Jati Gunungkidul.
Rencananya hari ini, Dinas Kesehatan akan kembali mengambil sampel darah untuk memastikan penyebaran antraks tidak meluas.
Dinkes dijadwalkan akan kembali mengadakan tes serologi terhadap warga.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/423468/dari-spora-ke-ternak-manusia-antraks-merebak-di-gunungkidul-yogyakarta