KUDUS, KOMPAS.TV - Wagiran dan Sri Purwati pasangan suami istri warga Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah berhasil berangkat haji tahun ini usai mengumpulkan uang hasil bekerja sebagai buruh tani dan berjualan kerupuk keliling.
Niat pasutri tersebut untuk berangkat haji muncul 2012 silam. Dengan bermodalkan uang yang dikumpulkan sedikit demi sedikit dari hasil bekerja sebagai buruh tani dan berjualan kerupuk keliling hingga dinyatakan bisa berangkat pada tahun 2023 ini.
Sepeda butut menjadi saksi Sri Purwati berjualan kerupuk keliling setiap harinya. Pendapatannya tak tentu, kadang mendapat Rp 20.000 hingga Rp 50.000 jika kerupuk laku semua. Untuk menambah keuntungan dari jual kerupuk, Sri Purwati juga menjual lauk pauk maupun jajanan pasar.
Begitupun juga wagiran sang suami yang hanya buruh tani, upahnya hanya Rp 80.000 perhari, itu pun tak tentu tergantung ada atau tidaknya yang membutuhkan tenaganya untuk mencangkul sawah.
"2012 sampai 2020 terkumpul Rp 15 juta, kan tertunda, terus nabung lagi dapat Rp 4,7 juta," ujar Wagiran dan Sri Purwati.
Sempat mendapatkan undangan berangkat haji pada 2020, namun tertunda akibat pandemi Covid-19. Pasangan suami istri tersebut tak bisa membendung kebahagiaan akhirnya dinyatakan berangkat pada tahun 2023 ini.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/416223/pasutri-penjual-kerupuk-keliling-naik-haji