MALANG, KOMPAS.TV - Polresta Malang Kota menggelar simulasi penanganan aksi unjuk rasa yang terjadi akibat ketidakmampuan pada hasil Pemilu, Rabu (31/05/2025).
Aksi saling dorong hingga pelemparan dilakukan oleh massa aksi kepada polisi yang bertugas mengamankan unjuk rasa. Awalnya aksi unjuk rasa yang awalnya berlangsung damai tiba tiba ricuh. Negosiasi antara massa aksi dan negosiator buntu hingga ricuh.
Itulah gambaran dalam simulasi pengamanan Sispamkota jelang Pemilu 2024. Selain aksi penanganan unjuk rasa, dalam simulasi tersebut juga ditunjukkan aksi densus 45 anti anarkis dalam membebaskan komisioner KPU yang disandera dan mencegah meluasnya kerusuhan.
"Ini kan menuju pemilu 2024, semua harus kita persiapan, kemarin ada geladi sekarang pelaksanaan, 850 personel gabungan TNI Polri dan Pemkot Malang terlibat di dalamnya," Terang Kombes Budi Hermanto, Kapolresta Malang Kota.
Di tahun politik, Polresta Malang Kota siap mengamankan jalannya Pemilu 2024 di Kota Malang. Berbagai macam skema pengamanan telah dilakukan, demi suksesnya gelaran pesta demokrasi di Indonesia.
#simulasipengamanan #pemilu2024
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/411971/simulasi-penanganan-aksi-unjuk-rasa-kericuhan-pemilu