SEMARANG, KOMPAS.TV - Harga telur ayam yang terus melambung dan tembus Rp 33.000 per kilogram, berdampak pada pedagang kaki lima penjual telur gulung di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Tiyo, pedagang kaki lima penjual telur gulung di Kota Semarang, dalam sehari Tiyo bisa menghabiskan lima kilogram telur ayam. Namun, naiknya harga telur membuat Tiyo harus menambah modal untuk bisa berjualan. Tiyo tidak memilih untuk menaikkan harga jual telur gulungnya, meski berisiko mendapatkan untung lebih sedikit.
Harga jual telur gulung Tiyo Rp 500 per tusuk, dan selalu ramai dipesan oleh anak-anak sekolah. Meski harga telur terus melambung, namun Tiyo tetap memilih untuk tidak menaikkan harga, karena ia takut pelanggannya menghilang.
Menurut Tiyo yang sudah 23 tahun berjualan telur gulung, harga telur saat ini cenderung fluktuatif sehingga ia masih memilih untuk bertahan dengan harga lama, yakni Rp 500 per tusuk telur gulung. Namun, jika nantinya harga telur di pasaran masih tetap tinggi dengan waktu yang cukup lama, Tiyo dengan berat hati akan menaikkan harga jual telur gulungnya.
#telur #semarang #hargatelur
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/408976/pedagang-telur-gulung-terdampak-mahalnya-harga-telur
