PALEMBANG, KOMPAS.TV - Sepanjang Mei atau awal musim kemarau, sebaran titik panas di Sumsel semakin meningkat berjumlah 51 titik.
Menurut BPBD Sumsel, peningkatan sebaran titik panas terjadi signifikan sejak April kemarin sebanyak 227 titik dengan total sepanjang tahun 2023 sebanyak 425.
Meningkatnya sebaran titik panas ini menyebabkan kebakaran hutan dan lahan di beberapa wilayah, meliputi Musi Rawas, Pali, dan Muara Enim meski dengan eskalasi kecil yang sudah dipadamkan melalui jalur darat.
Meski wilayah yang memiliki lahan gambut dalam yakni Ogan Komering Ilir dan Banyuasin masih dalam kondisi basah, namun beberapa wilayah rawan karhutla lainnya seperti Musi Rawas dan Muratara sudah mulai kering yang dikhawatirkan eskalasi kebakaran akan meluas.
Satu unit helikopter waterbombing telah disiagakan di Sumsel untuk melakukan penanganan karhutla dan akan ditambah jumlahnya secara situasional dengan penempatan posko yang disertai personel dan peralatan.
Sebelumnya BMKG memprediksi kemarau di Sumsel akan dimulai pada Mei dan berlangsung panjang hingga bulan Agustus karena adanya fenomena El Nino/ yang diperkirakan kemarau akan terjadi lebih kering.
Baca Juga Baru 2 Tahun Beroperasi, Jembatan Kayu Gadang di Padang Ambruk Gara-Gara... di https://www.kompas.tv/article/406355/baru-2-tahun-beroperasi-jembatan-kayu-gadang-di-padang-ambruk-gara-gara
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/406359/awal-musim-kemarau-sebaran-titik-panas-di-sumsel-meningkat-signifikan