KOMPAS.TV - Sekitar 20 orang WNI di Myanmar mengaku menjadi korban perdagangan manusia.
Bahkan beberapa diantaranya menjadi korban penganiayaan.
Salah satu korban yang kini terjebak di Myanmar bernama Novi. Keluarga korban menceritakan kejadian yang dialami Novi.
Keluarga mengaku sempat teleponan dengan Novi saat sampai di Bangkok. Namun suara korban bisik-bisik karena disebut ada yang mengawasi.
Lewat telepon saat itu Novi mengaku disambut dengan tindakan kasar dan dilarang untuk pegang ponsel.
Sementara itu, pihak keluarga mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan Novi tanggal 23 April 2023.
Para WNI disekap setelah melakukan aksi mogok kerja karena adanya perdagangan manusia.
Sebelumnya, beredar video amatir yang direkam salah satu WNI yang menjadi korban memperlihatkan puluhan WNI meminta bantuan pemerintah Indonesia untuk segera dievakuasi.
Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) bersama keluarga korban dugaan tindak pidana perdagangan orang di Myanmar melaporkan kasus ini ke Bareskrim Polri.
SBMI berharap penegakan hukum bisa menjerat pelaku atau penyebar lowongan pekerjaan kepada para korban yang ada di Indonesia.
Baca Juga Ibu WNI Korban TPPO di Myanmar Ungkap Ancaman Pelaku: Jokowi pun Disebut Tak Bisa Selamatkan Mereka di https://www.kompas.tv/article/402985/ibu-wni-korban-tppo-di-myanmar-ungkap-ancaman-pelaku-jokowi-pun-disebut-tak-bisa-selamatkan-mereka
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/403091/cerita-keluarga-korban-perdagangan-orang-di-myanmar-terakhir-komunikasi-23-april-2023