Pantai Parangtritis adalah salah satu pantai wisata di Jogja yang sudah cukup terkenal. Pantai ini begitu unik karena memiliki hamparan pasir yang berwarna hitam dan melintang sangat panjang.
Bagi kalian yang berkunjung ke pantai ini, mungkin akan tergoda untuk bermain air atau bahkan berenang di pantai yang indah ini. Namun kalian sudah cukup sering mendengar mitos yang sudah menyebar luas itu bukan?
Ya, mitosnya bagi siapa saja yang berkunjung ke Parangtritis tidak diperbolehkan untuk mengenakan baju berwarna hijau. Dikatakan jika ada seseorang yang mengenakan baju hijau, maka ia akan diseret oleh Nyi Roro Kidul dan ditenggelamkan ke dasar laut.
Namun belum lama ini beredar video viral yang memperlihatkan seorang pria mengenakan baju berwarna hijau bermain air dengan senangnya di Pantai Parangtritis.
“Heboh, seorang pemuda ingin membuktikan mitos yang melarang pergi ke pantai pakai baju hijau. Lokasi kejadian di Pantai Parangtritis, Bantul,” begitu keterangan video yang diunggah ulang oleh akun Instagram @kabarjogja, Senin (1/5/2023).
Dalam video tersebut terlihat seorang pria berbaju hijau nampak senang sekali bermain-main dengan ombak di pantai. Teman yang merekam video tersebut juga tertawa menyaksikan aksinya yang diguyur ombak.
Video tersebut langsung viral dan mendapatkan beragam komentar dari warganet.
“Buat yang ngga percaya mitos monggo, tapi sebagai wisatawan alangkah baiknya menghormati mitos yang dipercaya warga sekitar,” komentar bijak seorang netizen.
“Terlepas dengan mitos atau tidak, yang jelas baju berwarna hijau menyusahkan para tim SAR dalam pencarian korban jika terseret dan nyangkut, karena di pantai Parangtritis sedikit ada cekungan dan banyaknya tumbuhan laut yang warnanya hijau, jadi sulit,” tulis salah seorang warganet yang mencoba menjelaskannya secara logika.
Mitos memang bukanlah suatu hal yang pasti kebenarannya. Kalian boleh percaya atau tidak. Meski begitu, kita tetap harus menjaga sopan santun dimanapun kita berada dan haru saling menghormati.
Sumber: yoursay.suara.com
Video Editor: Safrudin
