BANJARNEGARA, KOMPAS.TV - Di kebun milik dukun palsu pengganda uang, Slamet Tohari, sang dukun mengubur seluruh korbannya. Untuk kepentingan penyidikan, pelaku pun dibawa ke lokasi kejadian.
Kebun milik dukun palsu pengganda uang, Slamet Tohari, digunakan untuk mengubur seluruh korbannya. Polisi menyebut, aksi keji dilakukan saat pelaku mengajak korban menggelar ritual penggandaan uang. Saat inilah Slamet meminta korban meminum racun hingga tewas langsung dikubur.
Guna kepentingan penyidikan, pelaku pun dibawa ke lokasi kejadian. Bersama Kapolres Banjarnegara, pelaku menceritakan bagaimana aksi kejinya membunuh korban.
"Pada saat meninggal dunia itu nadinya sudah betul-betul mati atau masih hidup? Pada saat diminumkan racun, apakah korban sekarat dan meminta tolong nggak?" tanya AKBP Hendri Yulianto, Kapolres Banjarnegara.
Slamet Tohari mengaku, ia baru mengubur korban setelah nadi korban sudah benar-benar mati.
"Kalau belum mati, saya belum berani ngubur. Setelah korban minum racun, dia nggan bisa bilang apa-apa. Langsung muntah sedikit, lalu sekitar lima menit dia udah nggak ngerasa apa-apa (mati)," ujar Slamet Tohari.
Polisi pun kembali menemukan dua makam sehingga totalnya ada 12 korban. Polisi juga menyebut, pelaku mengubur korban sesaat setelah diracun.
Pasca diautopsi di Rumah Sakit Margono Purwokerto, polisi masih menunggu hasil autopsi untuk mengidentifikasi sembilan jenazah korban pembunuhan dukun palsu pengganda uang.
Sementara itu, pasca terbongkarnya pembunuhan berantai, kini rumah dukun pengganda uang, Slamet Tohari dijaga ketat petugas gabungan. Pembunuhan sadis oleh Slamet Tohari sempat membuat warga kaget karena selama ini desanya tak pernah ada gangguan keamanan.
"Harapan saya untuk tersangka agar dihukum seberat-beratnya. Warga merasa ketakutan dan merinding dengan adanya kasus pembunuhan ini," kata Rumiyati, warga.
Dari penyelidikan polisi, pelaku selama ini mengaku dirinya sebagai dukun pengganda uang. Kepada korban, pelaku menjanjikan uang Rp 70 juta yang dapat berlipat ganda hingga Rp 5 miliar.
Pelaku tidak bekerja sendiri, polisi juga mengungkap asistennya yang bertugas mengiklankan Slamet Tohari di media sosial untuk mengelabui korban.
#pembunuhanberantai #banjarnegara #dukunpenggandauang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/395481/dukun-palsu-pengganda-uang-dibawa-ke-lokasi-kuburan-korban