JAWA TIMUR, KOMPAS TV - Hari Raya Nyepi tahun ini jatuh pada hari Rabu, 22 Maret mendatang. Menyambut nyepi, sejumlah rangkaian ritual upacara dan ibadah pun dilakukan umat Hindu di berbagai daerah.
Bagi umat Hindu di tanah air perayaan rangkaian Hari Raya Nyepi tahun ini, Tahun Baru Saka 1945 tak seperti tahun-tahun sebelumnya. Setelah kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Covid-19 dicabut, kini rangkaian Upacara Nyepi bisa diikuti oleh seluruh masyarakat. Bukan hanya oleh perwakilan, seperti 3 tahun sebelumnya.
Pada Minggu Siang, umat Hindu serta warga Suku Tengger, di Kabupaten Lumajang dan Probolinggo, Jawa Timur memadati Pantai Watu Pecak di Desa Selok Awar-Awar untuk melakukan Upacara Melasti.
Baca Juga Jelang Hari Nyepi & Ramadan, Warga Berebut Bahan Pangan Murah di Operasi Pasar! di https://www.kompas.tv/article/389762/jelang-hari-nyepi-ramadan-warga-berebut-bahan-pangan-murah-di-operasi-pasar
Prosesi upacara persembahyangan ini dilakukan untuk menyucikan diri menyambut Hari Raya Nyepi.
Dalam rangka saling membantu antar umat beragama, jalannya prosesi upacara tak hanya dijaga oleh pasukan TNI dan Polri, tetapi juga melibatkan anggota barisan Ansor serbaguna atau Banser.
Sementara itu, di hari yang sama umat Hindu di Boyolali, Jawa Tengah melakukan Ritual Sakral Mendak Tirta atau mengambil air suci untuk membangkitkan nilai- nilai spiritual, kesadaran rohani dan kebersihan jiwa.
Diawali Kirab dari Pura Bhuana Suci Saraswati, di Desa Ngaru-Aru Banyudono, Boyolali umat hindu berjalan sekitar 2 kilometer menuju Umbul Sitihinggil, di Desa Bendan diiringi Irama Gamelan Bleganjur.
Mereka membawa empat gunungan dan berbagai sesaji berupa jajanan pasar, bunga, dan buah-buahan. Setibanya di sumber air, mereka mengambil air suci dan memanjatkan doa memohon perlindungan sekaligus mengusir bala di tahun yang baru ini.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/390004/sambut-nyepi-pawai-ogoh-ogoh-diikuti-reog-ponorogo-jadi-akulturasi-budaya-di-jawa-timur