Keterbatasan fisik tangan dan kaki tidak menyurutkan semangat Vian, seorang guru SD di Jember Jawa Timur untuk tetap bekerja. Setiap hari ia mengajar siswa siswinya yang juga difabel, agar mendapat pengetahuan seperti anak-anak normal lainnya.
Sebelum berangkat mengajar di Sekolah Starkid di Desa Karangpring, Kec. Sukorambi, Jember, Vian mempersiapkan kaki palsunya untuk dipakai ke sekolah.
Lalu ia berangkat menuju tempat mengajar menggunakan bus sekolah, dilanjutkan berjalan kaki sejauh satu kilometer. Meski tak memiliki satu kaki dan dua tangan sejak lahir, Vian tetap memiliki kepercayaan diri yang luar biasa.
Dengan penuh tekad, ia mengajar anak didiknya pengetahuan tentang anggota tubuh manusia dan pelajaran tulis menulis. Ia mengaku ada kebanggaan saat siswanya mampu menerima pelajaran yang diajarkan.
Kontributor: Bambang Sugiarto