PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Sekitar 300 warga Desa Kaibahan/Kesesi, Kabupaten Pekalongan memadati pemakaman desa setempat untuk menggelar tradisi bersih kubur atau dalam bahasa Jawa disebut Nyadran. Tradisi Nyadran merupakan adat desa menjelang datangnya bulan suci Ramadhan.
Kegiatan Nyadran diawali dengan membersihkan makam menggunakan peralatan sederhana seperti cangkul dan sapu lidi. Usai membersihkan makam, ratusan warga Desa Kaibahan berkumpul untuk kemudian memanjatkan doa bersama yang dipimpin oleh sesepuh desa.
Pada puncak acara Nyadran, ratusan warga ini akan berebut gunungan nasi bungkus yang sebelumnya sudah mereka bawa dari rumah masing-masing. Nasi yang sudah didoakan oleh sesepuh desa ini diperebutkan warga karena diyakini mereka akan membawa keberkahan bagi mereka maupun keluarga.
Tradisi Nyadran ini sendiri merupakan warisan dari leluhur mereka sejak ratusan tahun yang lalu dan dilakukan setiap tahun menjelang datangnya bulan suci Ramadhan. Selain menjadi sebuah tradisi tahunan, acara Nyadran sendiri merupakan sarana untuk saling bersilaturahmi antar warga menjelang datangnya bulan suci Ramadhan.
Diharapkan dengan terus dilakukannya tradisi Nyadran semacam ini, warisan budaya dari para leluhur yang sudah ada sejak ratusan tahun ini bisa terus terjaga keberadaannya di tengah munculnya berbagai era modernisasi.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/387630/tradisi-bersih-kubur-ciptakan-kebersamaan-di-desa-kaibahan