JAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah bertemu Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh di Hambalang, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto semakin menunjukkan jalan pilihannya menuju pilpres.
Gestur antara Jokowi dan Prabowo pun kian hangat.
Salah satunya, saat Presiden Jokowi meresmikan pengoperasian pesawat Super Hercules, Tipe C 130 J30, di pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta.
Jokowi dan Prabowo duduk bersama dalam kokpit.
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto tegas memuji dukungan pemerintahan Joko Widodo terhadap pertahanan Indonesia, sebagai yang terbesar dalam sejarah.
Baca Juga Jokowi-Prabowo-Ganjar Mesra, Apakah Kode untuk Pasangkan Keduanya di Pilpres 2024? di https://www.kompas.tv/article/386642/jokowi-prabowo-ganjar-mesra-apakah-kode-untuk-pasangkan-keduanya-di-pilpres-2024
Sebelumnya Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, sambil santap nasi uduk.
Prabowo dan Surya Paloh sepakat, saling menghormati keputusan politik masing-masing.
Surya Paloh, menegaskan pergantian presiden nanti tidak semestinya, serta- merta mengubah kebijakan pemerintah sebelumnya.
Soal beda pilihan politik dengan Nasdem yang mengusung Anies Baswedan, Prabowo menghormati keputusan itu dan sebut siap hadapi di pilpres 2024.
Prabowo menyerahkan pada rakyat untuk memilih pemimpin mendatang.
Namun anggota dewan pembina Gerindra menyebut, masih terbuka pintu jika di tengah jalan Nasdem berkoalisi dengan Gerindra.
Sementara, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia menilai, pertemuan Prabowo-Paloh tak sekadar bicara koalisi pilpres, tapi juga penegasan menolak isu tunda pemilu.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/386686/temui-paloh-hingga-makin-lengket-dengan-jokowi-apa-makna-manuver-politik-prabowo-ulasan-istana