SEMARANG, KOMPAS.TV - Dengan membawa spanduk bertuliskan Usut Mafia Pungli Seleksi Bintara pada hari Kamis (9/3/2023) siang, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Islam (GMNI) Jawa Tengah mendatangi Mapolda Jawa Tengah (Jateng).
Sambil berjalan menuju Mapolda Jateng, mereka menutup mulut dengan menggunakan lakban, sebagai simbol aksi diam atas masih adanya pungutan liar (pungli) pada penerimaan Bintara Polri di Polda Jawa Tengah.
Untung Prasetyo Ilham, koordinator aksi dalam orasinya mengaku, Kapolda Jawa Tengah dinilai gagal dalam membina anak buahnya dalam penerimaan Polri yang akuntabel, transparan dan bersih. Untuk itu GMNI Jawa Tengah menuntut Kapolda untuk mundur.
"Polda Jateng telah gagal dalam mengamankan institusinya yang mestinya steril dari tindak pungli," ujar Untung Prasetyo Ilham.
Menanggapi aksi demo menuntut kasus pungutan liar yang dilakukan lima anggota Polri dan dua PNS Polri, Kabid Humas Polda Jawa Tengah mengaku, Polda Jawa Tengah telah melakukan sidang disiplin terhadap lima anggota Polri serta dua PNS yang terlibat kasus pungli tersebut.
Selain sudah mengembalikan uang kepada korbannya, kelima anggota Polri juga sudah dituntut penurunan pangkat, mutasi selama dua tahun serta ditahan selama 21 hari. Untuk dua PNS yang ikut terlibat, mendapat sanksi penurunan pangkat serta pemotongan tunjangan kinerja 25 persen selama satu tahun.
#pungli #kapolda #mahasiswa
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/386436/pungli-seleksi-bintara-mahasiswa-tuntut-kapolda-jateng-mundur