JAKARTA, KOMPAS.TV - Jumlah pengungsi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, di Posko PMI mulai berkurang.
Sebagian memilih tinggal di rumah keluarga yang jauh dari TKP.
Hingga Senin (6/03) malam, pengungsi yang masih tinggal di Posko PMI berjumlah 165 orang.
Para pengungsi yang masih bertahan adalah mereka yang rumahnya hancur dan tak memiliki kerabat di sekitar lokasi.
Bantuan terus berdatangan mulai dari perlengkapan bayi, perlengkapan tidur hingga makanan.
Sementara itu, pencarian dan evakuasi warga yang dinyatakan hilang akibat kebakaran di Plumpang, Jakarta Utara terus dilakukan dengan menggunakan anjing pelacak dan alat berat.
Baca Juga Polri Andalkan Pemeriksaan Ontologi dan DNA untuk Identifikasi Korban Kebarakan Depo Plumpang di https://www.kompas.tv/article/385099/polri-andalkan-pemeriksaan-ontologi-dan-dna-untuk-identifikasi-korban-kebarakan-depo-plumpang
Anjing pelacak dan eskavator dikerahkan untuk melakukan pencarian orang hilang sejak kebakaran terjadi, difokuskan di balik reruntuhan bangunan.
Sementara itu, polisi melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/03) lalu.
Hingga kini, kepolisian sudah meminta keterangan 14 orang saksi.
Dari 14 orang saksi tersebut, 9 di antaranya merupakan karyawan Pertamina yang terdiri dari operator, security, supervisor dan pihak teknisi.
Selain memastikan pasokan BBM aman, PT Pertamina juga mengaku bertanggung jawab dan berkomitmen memberikan yang terbaik bagi para pengungsi, termasuk biaya perawatan bagi korban luka dan santunan untuk korban jiwa yang meninggal dunia.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina Persero, Fadjar Djoko Santoso memastikan kegiatan operasional di terminal BBM Integrated Plumpang Jakarta, sudah mulai beroperasi kembali pasca dicabutnya status emergency pada Sabtu (4/03) pagi.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/385132/mulai-berkurang-pengungsi-korban-kebakaran-depo-plumpang-di-posko-pmi-kini-tinggal-165-orang