JINDERIS, KOMPAS.TV - Keajaiban Tuhan selalu ada di balik setiap musibah.
68 jam tertimbun di balik reruntuhan rumahnya di Hatay, Turki, seorang bayi bernama Helen ini berhasil ditemukan petugas dalam kondisi selamat, meski tubuhnya penuh debu.
Helen pun langsung dibawa dengan ambulans ke rumah sakit terdekat.
Kalimat penuh syukur dan air mata haru, terus mengalir dari seorang ayah yang sudah tiga hari kehilangan anaknya, usai gempa mengguncang Turki dan Suriah.
Ia hampir tak percaya, ketika harapan hidup sang anak kian menipis, Tim SAR berhasil menemukan anaknya yang masih balita dalam kondisi hidup di bawah puing-puing bangunan, di rumah mereka di Kota Jinderis, Suriah.
Tim SAR terus berpacu dengan waktu menyelamatkan korban gempa.
Baca Juga 2 WNI Asal Denpasar Jadi Korban Tewas Gempa Turki di https://www.kompas.tv/article/377049/2-wni-asal-denpasar-jadi-korban-tewas-gempa-turki
Sementara itu, para penyintas juga terus berdoa dan bertahan menanti keajaiban, bahwa akan ada tangan yang menyelamatkan mereka yang terjepit di balik puing bangunan.
Seperti yang dilakukan gadis kecil berusia 9 tahun ini, yang melindungi adik laki-lakinya.
Keduanya sempat terjebak sekitar 17 jam di reruntuhan rumah mereka di Suriah.
Dengan suara lirihnya, gadis mungil ini meminta diselamatkan dan ia rela melakukan apa saja bagi sang penyelamat.
Bagaikan mukjizat, satu per satu korban gempa ditemukan, meski dalam kondisi sulit.
Satu keluarga bahkan berhasil diselamatkan dari reruntuhan bangunan di Turki, setelah 40 jam tertimbun.
Di Suriah, seorang anak pun tersenyum merekah ketika ia berhasil diselamatkan Tim SAR pada 7 Februari lalu.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/377168/gempa-turki-momen-haru-penyelamatan-bayi-yang-tertimbun-reruntuhan-selama-68-jam
