LAMPUNG, KOMPAS.TV - Dalam pertemuan rapat kerja Pemerintah Provinsi Lampung yang digelar pada Senin kemarin, Gubernur Arinal Djunaidi mengatakan bahwa lembaga Badan Usaha Milik Desa atau Bumdes merupakan wahana bagi pemerintah desa untuk mengelola sumber daya alam dan bidang produksi.
Bumdes sendiri memiliki tujuan melembagakan ekonomi desa sebagai badan penggerak tumbuhnya usaha untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan.
Baca Juga Anak Lulus Fakultas Kedokteran Unila, Perwira Polri Beri Rp150 Juta ke Mantan Rektor Karomani di https://www.kompas.tv/article/376313/anak-lulus-fakultas-kedokteran-unila-perwira-polri-beri-rp150-juta-ke-mantan-rektor-karomani
Dalam pemaparannya, Arinal Djunaidi menyebut di Provinsi Lampung setidaknya ada 2.188 Bumdes yang aktif serta 57 Badan Usaha Milik Desa Bersama atau Bumdesma yang mayoritas usahanya antara lain budidaya ternak, jual-beli hasil bumi dan saprodi, lembaga keuangan mikro simpan-pinjam hingga jasa perdagangan dan pariwisata lokal.
Selain itu salah satu agenda utama Pemerintah Provinsi Lampung adalah smart village atau desa cerdas berbasis digital yang saat ini jumlah penggunanya sudah mencapai 11.763 desa dari 2.446 desa atau 72% dari seluruh desa se-Provinsi Lampung.
"Digitalisasi dengan pola-pola yang telah kita lakukan ini memiliki banyak keuntungan terutama ketika panen," ujar Arinal Djunaidi Gubernur Lampung.
Selain mendapat berbagai penghargaan dengan upaya yang telah dilakukan Provinsi Lampung ini mampu menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga menempati peringkat pertama terbaik nasional pada Triwulan II 2022 sebesar 9,12%.
#bumdes #arinal #lampung
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/376337/bumdes-sebagai-penggerak-tumbuhnya-usaha-di-desa