CIANJUR, KOMPAS.TV - Kasus tabrak lari yang menewaskan Selvi Amalia, mahasiswi di Cianjur Jawa Barat, mengundang tanya.
Perbedaan keterangan antara polisi dan sopir serta penumpang mobil, jadi sorotan.
Nur, perempuan yang juga penumpang mobil Audi, mengaku mobil yang ditumpanginya sudah mendapat izin untuk masuk iring-iringan rombongan polisi kala itu.
Dan yang memberi izin adalah suaminya, anggota polisi yang juga ikut dalam rombongan.
Baca Juga Pengacara Mahasiswi Cianjur Minta Penumpang Audi A6 Diperiksa Ulang karena Beri Keterangan Palsu di https://www.kompas.tv/article/373788/pengacara-mahasiswi-cianjur-minta-penumpang-audi-a6-diperiksa-ulang-karena-beri-keterangan-palsu
Kuasa hukum korban mempertanyakan pelanggaran kode etik yang dilakukan polisi yang memberi izin mobil audi masuk ke iring-iringan.
Sementara polisi juga kembali menegaskan, mobil Audi yang diduga menabrak mahasiswi di Cianjur, memaksa masuk iring-iringan mobil polisi.
Kini pihak keluarga korban, Selvi Amalia menuntut keadilan atas tewasnya Selvi.
Keluarga minta tragedi yang melibatkan teman dekat seorang polisi ini, diusut secara transparan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/373829/ada-beda-keterangan-kasus-maut-mahasiswi-korban-tabrak-lari-di-cianjur-kian-simpang-siur