JAKARTA, KOMPAS.TV - Selasa (31/01) malam sebelum Rabu Pon, Presiden terus terang mengakui, ada beberapa Menteri yang memang perlu dievaluasi.
Meski ini adalah hal yang wajar dalam pemerintahan, pernyataan ini semakin memperkuat spekulasi soal reshuffle kabinet yang belakangan mencuat.
Hari Rabu Pon, Sering disebut-sebut menjadi hari yang sering dipilih Joko Widodo untuk mengumumkan keputusan merombak kabinet.
Apakah di hari Rabu Pon yang jatuh pada 1 Februari ini, ada kemungkinan Presiden akan merombak kabinetnya.
Sekretaris Kabinet, Pramono Anung memastikan, hari ini (01/02) Presiden akan bertolak ke Bali.
Di tengah kencangnya isu reshuffle, Selasa (31/01) siang, Presiden juga sempat menggelar sejumlah rapat dan memanggil sejumlah Menteri ke Istana, dalam rapat yang berbeda-beda.
Baca Juga Pengamat Sebut Posisi Nasdem "Digantung" Istana, Jokowi Dilematis Reshuffle Kabinet di https://www.kompas.tv/article/373802/pengamat-sebut-posisi-nasdem-digantung-istana-jokowi-dilematis-reshuffle-kabinet
Namun, dua Menteri dari Partai Nasdem, yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar tak hadir, meski topik rapat bersinggungan dengan bidang mereka.
Isu reshuffle mencuat lagi, usai pertemuan Jokowi dan Surya Paloh di istana, Kamis lalu.
Ditambah, PDI Perjuangan, sebelumnya, telah memberi masukan nama-nama Menteri yang perlu dievaluasi.
Dan berkali-kali menyinggung para Menteri asal Nasdem.
Apakah ini berarti reshuffle kabinet memang ada di depan mata?
Hak kocok ulang kabinet, merombak para pembantu, memang ada di tangan Presiden.
Dilakukan di hari baik mana pun, yang paling penting, reshuffle harus bisa membawa manfaat terbesar untuk masyarakat.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/373809/rabu-pon-jatuh-tepat-hari-ini-1-februari-benarkah-reshuffle-kabinet-jokowi-ada-di-depan-mata