SEMARANG, KOMPAS.TV - Menjaga lingkungan merupakan tanggung jawab bersama untuk mencegah terjadinya bencana. Di Kota Semarang, Jawa Tengah, pemerintah mengajak masyarakat menciptakan kota yang sehat, bersih, dan hijau dengan gerakan menanam dan kickoff urban farming dengan memanfaatkan lahan kosong.
Gerakan menanam pohon dan kickoff urban farming dipusatkan di Kecamatan Genuk, Kota Semarang yang di ikuti 177 kelurahan dan ratusan sekolah di Kota Semarang, Jawa Tengah. Sebelum dilantik menjadi Wali Kota Semarang pada Sabtu (28/01/2023) pagi, Hevearita Gunaryanti Rahayu memberikan alat bersih-bersih, bibit tanaman, dan benih ikan sebagai tanda dimulainya gerakan menanam, kerja bakti, dan kickoff urban farming di Kota Semarang.
Selain menanam bermacam sayuran untuk ketahanan pangan, gerakan ini juga menanam pohon berukuran besar untuk penghijauan serta menyebar benih ikan.
Masyarakat juga diajak kerja bakti massal terutama membersihkan saluran air untuk mencegah banjir, sebab beberapa waktu lalu wilayah Kecamatan Genuk sering terendam banjir yang diduga karena saluran air yang kurang maksimal.
"Kita ini membutuhkan oksigen, jadi dengan ditanamnya tanaman hijau bisa membuat Semarang menjadi lebih sehat. Kemudian juga untuk menurunkan suhu di Kota Semarang yang panas ini," ujar Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Gerakan menanam dan kickoff urban farming akan terus ditingkatkan dengan memanfaatkan lahan kosong di kantor, sekolah, dan pekarangan rumah, sehingga masyarakat tidak lagi kesulitan membutuhkan bahan pangan seperti sayuran. Dengan urban farming, ketahanan pangan masyarakat akan lebih terjamin dan hidup lebih sehat.
#urbanfarming #semarang #walikotasemarang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/373479/gerakan-tanam-pohon-dan-urban-farming-memanfaatkan-lahan-kosong