SEMARANG, KOMPAS.TV - Bakal calon perseorangan peserta pemilu anggota DPD RI, Nurohman datang ke kantor KPU Jawa Tengah didampingi anggota Komisi II DPR RI, Riyanta. Kedatangan warga Kabupaten Demak, Jawa Tengah ini ingin meminta klarifikasi terkait perbaikan data dukungan dimana oleh KPU hanya ditampilkan 15 orang.
Namun saat diperiksa kembali oleh anggota KPU Jawa Tengah, M. Taufiqurrohman, akhirnya mencapai titik temu yang ternyata adalah miskomunikasi. KPU Jawa Tengah mencantumkan data verifikasi perbaikan dukungan bersifat sementara yang nantinya akan ditampilkan dalam kesatuan.
"Sudah selesai tadi kami klarifikasi ternyata hanya salah paham tentang angka pendataan. Angka yang kami tampilkan hanya angka perbaikan saja yang nanti semua angka (termasuk angka perbaikan) akan kami satukan untuk diumumkan di akhir," ujar M. Taufiqurrohman.
Kemudian Nurohman juga sudah mengakui kesalahan dari pihaknya.
"Semua sudah selesai kemudian untuk ke salah pahaman juga saya sudah minta maaf," kata Nurohman.
Nurohman yang berlatar belakang petani dan wirausaha ini mengaku, ia mempunyai dukungan 7.000 melebihi syarat minimal calon DPD yaitu 5.000 dukungan.
"Jadi memang kesalah pahaman dari operator pihak Nurohman, tadi sudah diluruskan oleh KPU." tutur Riyanta.
Setelah keduanya memahami persoalan akibat miskomunikasi, akhirnya M.Nurohman meminta maaf kepada KPU Jawa Tengah dan keduanya menyatakan bahwa masalah tersebut telah selesai.
#kpu #dpr #pesertapemilu
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/372361/bakal-calon-perseorangan-dpd-tuding-kpu-jateng-tak-profesional
