LAMPUNG, KOMPAS.TV - Puluhan ton ikan nila di Keramba Jaring Apung Danau Ranau, Kecamatan Lumbok Siminung, Lampung Barat mati secara mendadak selasa lalu.
Fenomena upwelling atau yang biasa disebut warga sekitar sebagai bintilehan ini terjadi karena munculnya air dengan kadar asam berlebih dari Danau Ranau, Lampung Barat.
Baca Juga Komnas PA Dampingi Seorang Ibu Cari Batita Hilang di https://www.kompas.tv/article/368479/komnas-pa-dampingi-seorang-ibu-cari-batita-hilang
Akibat fenomena ini, peternak mengalami kerugian yang ditaksir mencapai 240 juta rupiah akibat 10-20 ikan nila yang mati secara masal dan mendadak.
Kepala Dinas Perikanan Lampung Barat menyebut bahwa fenomena upwelling dengan matinya puluhan ton ikan keramba ini merupakan fenomena 5 tahunan.
"Fenomena alam yang rutin terjadi 5 tahun sekali ini artinya kita tidak bisa mengelak dan memastikan kapan terjadinya musibah ini. Tetapi kali ini menjadi yang terparah," ujar Kamaludin, Kadis Perikanan Lampung Barat.
Ia juga menyebut bahwa ikan mati dalam kondisi segar masih bisa dijual, tetapi bila sudah melewati lebih dari 1 jam maka harus dibuang.
Kedepannya Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, Lampung akan memberikan tambahan bantuan berupa mesin pompa air guna mengikat oksigen dalam air sebagai langkah mengantisipasi fenomena serupa kembali terjadi.
#upwelling #ikannila #lampungbarat
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/368493/puluhan-ikan-nila-mati-masal-di-lampung-barat