Ada berbagai tradisi unik yang masih dilestarikan serta digelar secara turun temurun oleh masyarakat di Kabupaten Badung.
Salah satunya tradisi Mekotek yang digelar bertepatan dengan hari Raya Kuningan atau setiap enam bulan sekali di Desa Adat Munggu, Mengwi, Badung.
Tradisi Mekotek diperkirakan telah dilaksanakan mulai dari tahun 1700-an. Tradisi ini disebut memiliki makna sebagai bentuk penghormatan bagi para pahlawan saat kejayaan kerajaan Mengwi, Badung, khususnya saat mempertahankan wilayah kekuasaan kerajaan di daerah Belambangan. Dimana kala itu sedang berusaha bertahan dari gempuran para raja-raja dari daerah Jawa.
Selain itu masyarakat setempat menyakini tradisi Mekotek yang menggunakan kayu berjenis pulet tersebut juga mampu menolak bala atau mengusir roh-roh jahat. Sehingga dapat memohon kesejahteraan bagi masyarakat di sekitar lingkungan Desa Adat Munggu.
I Made Rai Rujana, Bendesa adat Munggu, Mengwi, Kabupaten Badung. Mengungkapkan tradisi Mekotek masih digelar oleh seluruh masyarakat di Wewidangan desa adat Munggu, Mengwi, Badung hingga saat ini.
Menurut masyarakat setempat tradisi tersebut harus digelar, dikarenakan konon katanya saat masa penjajahan belanda tradisi ini dilarang. Hal itu karena tradisi ini digelar menggunakan tombak, yang oleh pihak belanda dikira akan melakukan pemberontakan.
Selama tidak digelar oleh masyarakat kala itu terkena wabah penyakit. Wabah sempat menerpa seluruh masyarakat sampai menimbulkan korban jiwa masyarakat setempat.
Sejak kejadian tersebut akhirnya masyarakat di Desa Adat Munggu selalu menggelar tradisi Mekotek hingga saat ini.
Adapun pelaksanaan tradisi Mekotek melibatkan total empat ribu orang warga masyarakat dari dua belas banjar se-desa adat Munggu. Tradisi tersebut dimulai dari prosesi Mendak Pejenengan berupa Tamiang Kolem serta beberapa tombak yang selanjutnya dibawa ke Pura Puseh terlebih dahulu. Kemudian akan diarak dibarengi dengan pelaksanaan prosesi Mekotek dengan cara mengelilingi seluruh lingkungan di Desa Adat Munggu.
Tradisi Mekotek yang digelar selama tiga jam tersebut diharapkan dapat memberi keselamatan dan kemakmuran pada seluruh masyarakat se-desa Adat Munggu serta seluruh masyarakat bali.
Fajar Reama, salah satu wisatawan domestik asal Jawa Barat yang berkesempatan menyaksikan tradisi Mekotek di Desa Munggu, Mengwi, Badung. Membagikan kesannya saat melihat langsung tradisa ini.
Sangat menikmati serta menarik sekali disaksikan. Tradisi yang terlihat sangat unik yang masih mampu dilestarikan oleh masyarakat sekitar hingga saat ini.
Selain itu tradisi Mekotek sangat menarik disaksikan. Dapat melihat secara langsung sembari menikmati liburan di Bali. (Aga)