BALIKPAPAN, KOMPAS.TV - Penggiat dan perajin alat musik Sape', Abel Anyeq yang merupakan putra asli Dayak Bahau dari Mahakam Ulu ini berupaya sekuat tenaga mempertahankan budaya nenek moyang nya.
Sejak merantau dari Mahakam Ulu ke Balikpapan pada tahun 1980 silam. Abel telah menekuni pengrajin Sape sejak masih remaja.
Dalam 2 hari, ditangan piawainya alat musik sape' bisa rampung lengkap dengan ornamen pahatan atau gambar khas suku dayak bahau yang identik dengan keindahan flora dan faunanya.
Baca Juga Belajar Alat Musik Tradisional 'Sape', Bentuk Kepedulian Generasi Muda Lestarikan Budaya Suku Dayak di https://www.kompas.tv/article/275583/belajar-alat-musik-tradisional-sape-bentuk-kepedulian-generasi-muda-lestarikan-budaya-suku-dayak
Alat musik sape ini menggunakan kayu jelutung atau nama lainya kayu plantan. Sulitnya mendapatkan bahan baku kayu menjadi hambatan bagi Abel Anyeq membuat dan melestarikan alat musik sape
Harapan Abel Anyeq sebagai perajin dan penggiat alat musik khas dayak salah satunya sape dapat terus bertahan dari generasi ke generasi hingga alat musik peninggalan nenek moyang tidak punah digerus zaman.
Video Editor: Febi Ramdani
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/366868/lebih-dekat-dengan-sape-alat-musik-tradisional-khas-dayak