SEMARANG, KOMPAS.TV - Terjebak banjir dan antrean panjang, kendaraan di Jalur Pantura Kaligawe, Kota Semarang, sopir truk hanya bisa pasrah. Tak sedikit pula truk yang mogok karena nekat menerobos banjir.
Akibat banjir di jalur keligawe, hanya kendaraan besar saja yang bisa melintas di sejumlah titik. Para sopir truk berharap air banjir berangsur surut agar mereka segera bisa mengirim barang karena jadwal pengiriman sudah terlambat.
"Kita nunggu pertolongan tapi situasi air masih belum surut, kita cuma bisa pasrah,"ujar Wildan, sopir truk.
Petugas Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang akhirnya melakukan pengalihan arus kendaraan yang berukuran kecil melalui jalur Genuksari, Kota Semarang. Sejumlah warga yang kesulitan melintas jalur Pantura Kaligawe terpaksa menumpang truk-truk besar untuk melintasi banjir.
"Dari Demak menuju Kota Semarang, mobil kecil kita arahkan ke kiri seluruhnya,"ujar AKBP Sigit, Kasat Lantas Polrestabes Semarang.
Banjir juga merendam permukiman warga di Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang dengan ketinggian air banjir mencapai satu meter. Namun warga memilih untuk tetap bertahan di rumahnya masing-masing.
"Warga kebanyakan memilih bertahan di rumahnya masing-masing,"kata Serda Sodikun, Babinsa Trimulyo.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan peninjauan Stasiun Semarang Tawang yang sempat terendam banjir. Ganjar memastikan kondisi banjir di Stasiun Semarang Tawang sudah surut dan aktivitas kembali normal. Ganjar meminta agar calon penumpang bersabar jika ada sedikit keterlambatan.
"Jadwal mulai normal, ada keterlambatan 10 hingga 15 menit untuk beberapa kereta,"kata Ganjar Pranowo.
Sebelumnya perjalanan kereta api sempat terganggu akibat jalur rel kereta api terendam banjir. PT KAI Daop IV Semarang pun terpaksa melakukan pengalihan perjalanan kereta api.
#banjir #semarang #ganjarpranowo
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/364766/terjebak-banjir-di-pantura-kaligawe-sopir-truk-pasrah