JAKARTA, KOMPAS.TV - Ferdy Sambo bak dijerat jaring, Eliezer menguliti Sambo dengan semua kesaksiannya.
Mulai dari mematahkan skenario tembak-menembak di balik pembunuhan Yosua
Mengungkap adanya perintah menembak Yosua di lantai tiga rumah pribadi Sambo.
Eliezer juga mengungkap adanya keterlibatan Putri Candrawathi dalam skenario mengaburkan fakta pembunuhan Yosua.
Serta mengungkap Sambo yang ikut menembak Yosua setelah Yosua tersungkur.
Baca Juga Saksi Ungkap Keadaan Putri 1 Hari Pasca Kematian Yosua Hingga Kejadian di Magelang Ilusi Belaka! di https://www.kompas.tv/article/363367/saksi-ungkap-keadaan-putri-1-hari-pasca-kematian-yosua-hingga-kejadian-di-magelang-ilusi-belaka
Namun, saat tim penasihat hukum Ferdy Sambo mendapatkan kesempatan untuk menghadirkan ahli yang menguntungkan kleinnya, dua ahli pidana yang dihadirkan sama-sama kompak meragukan status Richard Eliezer sebagai justice collaborator.
Menurut ahli yang dihadirkan kubu Sambo, status justice collaborator Eliezer tidak layak karena banyak keterangan Eliezer yang bohong dan tidak konsisten.
Upaya kubu Sambo untuk menggembosi Eliezer tak berhenti sampai di situ.
Tim penasihat hukum Sambo kembali mendengungkan ketidakabsahan status justice collaborator yang disandang Eliezer.
Penasihat hukum Sambo mengklaim ada bukti yang menunjukkan bahwa kasus ini terungkap bukan karena Eliezer melainkan oleh Ferdy Sambo sendiri.
Sementara itu, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, LPSK menyatakan tetap membela posisi Richard Eliezer sebagai justice collaborator.
LPSK menyebut, upaya Sambo meyudutkan Eliezer sebagai penguak fakta adalah bagian dari cara Sambo memengaruhi sidang untuk mengabaikan keterangan Eliezer.
LPSK sejauh ini melihat peran Eliezer sangat besar dalam membongkar semua skenario Sambo.
Lalu bisakah Eliezer terbebas dari segala tuduhan , apalagi setelah bertubi-tubi kesaksiannya digembosi?
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/363378/saksi-ahli-pidana-kompak-ragukan-stasus-justice-collaborator-eliezer-begini-tanggapan-lpsk