Mendarat di Aceh, Ratusan Pengungsi Rohingya Mendapat Perawatan Medis

2022-12-28 123

SUKABUMIUPDATE.com - Pada Senin (26/12), sebuah kapal kayu tiba di Pantai Ujong Pie, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh, pada pukul 17.30 WIB.

Setiap tahun, ribuan orang Rohingya yang sebagian besar beragama Islam, mempertaruhkan nyawa mereka dalam perjalanan laut dengan kapal reyot dan berupaya untuk mencapai perairan Malaysia atau Indonesia.

"185 imigran Rohingya mendarat di (Kabupaten) Pidie. Jumlah tersebut terdiri dari 83 laki-laki dewasa, 70 perempuan dewasa, dan 32 anak-anak," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy dalam keterangannya dikutip dari Tempo.co.

Para pengungsi sementara ditampung di fasilitas lokal dan mendapat perawatan dari petugas kesehatan. Seorang petugas kesehatan mengatakan kepada AFP bahwa sejumlah pengungsi "menderita dehidrasi parah. Beberapa anak muntah."

Pendaratan kapal pada hari Senin (26/12) di Aceh terjadi sehari setelah kapal lain yang membawa 57 pengungsi Rohingya mendarat setelah sebulan di laut. Sebelumnya pada November lalu, dua kapal yang membawa total 229 orang Rohingya mendarat di provinsi yang sama, menurut badan pengungsi PBB, UNHCR.

Pada akhir pekan lalu, UNHCR mengatakan bahwa sekitar 180 imigran Rohingya terkatung-katung di laut selama berminggu-minggu hingga dikhawatirkan tewas, setelah sejumlah kerabat mengatakan mereka kehilangan kontak dan menganggap tidak ada penumpang yang selamat.

Detail tentang kondisi perjalanan mereka belum jelas diketahui, tetapi seorang pendatang muda mengatakan bahwa mereka berangkat dari Bangladesh. "Kami datang dari kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh dengan harapan Indonesia memberi kami kesempatan pendidikan,” kata Umar Faruq, 14 tahun.

Salah satu pengungsi lainnya yang bisa berbicara bahasa Melayu dan mengidentifikasi dirinya sebagai Rosyid, mengatakan kepada The Associated Press bahwa mereka meninggalkan sebuah kamp di Bangladesh pada akhir November dan hanyut di laut lepas.

Setidaknya 20 orang di antaranya meninggal di atas kapal karena gelombang tinggi dan sakit, serta tubuh mereka dibuang ke laut.

Marfian, tokoh masyarakat setempat yang berada di lokasi tidak lama setelah para pengungsi tiba, mengatakan bahwa beberapa pengungsi mendarat dalam kondisi lemah. "Saat mereka berada di bibir pantai, warga setempat membantu dengan memberi mereka makanan,” ujarnya.

Marfian mencatat dalam beberapa tahun terakhir banyak nelayan Aceh yang telah membantu perahu Rohingya berlabuh. Namun, kejadian kemarin (26/12), perahu mereka terdorong oleh angin ke daratan.

Winardy menggarisbawahi bahwa pihak berwenang sedang berkoordinasi dalam penanganan pengungsi, mengingat pendaratan mereka di Aceh semakin sering.

Sumber: Tempo.co | ha/pkp (AFP, AP)
Redaktur: Dede Imran
Video Editor: Ahong
Narator: Nida

Free Traffic Exchange