Dihantui Gempa Susulan, Warga Desa Titisan Sukabumi Bermalam di Tenda Seadanya

2022-11-25 15

Warga di Kampung Gedurhayu, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, yang terdampak gempa bumi Cianjur tidur di tenda beratapkan terpal.

Tenda-tenda itu didirikan tak jauh dari rumah mereka yang rusak akibat diguncang gempa Cianjur pada Senin, 21 November 2022 itu.

"Ibu memilih tinggal di sini, jauh dari pohon-pohon jadi aman dan jauh dari bangunan. Di sini sudah 4 hari," kata Mimin (61 tahun) warga Kampung Gedurhayu RT 42, Kamis malam, 24 November 2022.

Mimin bersama warga lainnya kompak bersuara bahwa tenda pengungsian yang disediakan Pemkab Sukabumi terlalu jauh dari rumah dan minim MCK.

"Di sini lebih dekat, lebih aman, dekat ke rumah, WC di sini ada lebih dekat daripada di bawah [tenda yang disediakan Pemda]," tuturnya.

Mimin menyatakan, tenda yang beratapkan terpal dan ditopang bambu itu hanya untuk berkumpul dan bermalam, kalau masak hingga mencuci bisa dilakukan di rumah. ”Kalau habis masak, nyuci, itu ke sini lagi,” ungkapnya.

Dia dan warga lainnya tak berani lama-lama di rumah, sebab dihantui gempa susulan yang tiba-tiba mengguncang.

Mimin dan pengungsi lainnya menyatakan butuh terpal, pasalnya terpal untuk tenda yang saat ini dibangun bolong-bolong. Kebutuhan lainnya yaitu selimut dan bantuan lainnya seperti sembako.

"Kalau ada bantuan tenda aja sama tempat tidur, terpal sama sembako. Kalau sekarang bantuan hanya sehari sekali ada beras, mie, makanan ringan," jelasnya.

Ketua RW 10 Asep Supriyadi mengatakan, ada 26 posko pengungsian yang dibangun warga dan setiap poskonya diisi oleh 10 KK hingga 20 KK. Dia menyatakan di RW 10 ada 5 RT yang terdampak gempa yaitu RT 40, 41, 42, 43 dan RT 44

"Jumlah yang pengungsi dari 1 RT dalam satu posko rata-rata diisi 10 sampai 20 kk, jadi jumlah keseluruhan kami catat di sini jumlah sekitar 416 kk kalau hitung jiwa dari 26 posko itu ada 971 orang," kata Asep.

Asep menyatakan masih menunggu arahan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi ataupun dari BPBD. Apakah warga bisa kembali ke rumahnya atau mereka tetap bertahan di posko-posko pengungsian tersebut.

“Kemarin sempat ada arahan kembali ke rumahnya masing-masing. Cuma satu jam kemudian setelah arahan itu ada gempa lagi susulan, jadi mereka kembali lagi ke posko, jadi untuk saat ini pengungsi malah lebih bertambah," jelasnya.