TEMPO.CO - Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada 1 Oktober 2022 lalu menjadi peristiwa pahit tak hanya bagi sepak bola Indonesia tapi juga negeri ini. Data terbaru menyebutkan 131 orang meninggal dunia akibat kejadian tersebut. Tragedi Kanjuruhan tidak bisa dilepaskan dari penggunaan gas air mata oleh kepolisian. Aksi pendukung Arema FC yang masuk ke lapangan membuat aparat keamanan melepaskan tembakan gas air mata. Bukan cuma ke lapangan, gas air mata tersebut juga ditembakkan ke tribun.
Akibatnya, puluhan ribu suporter di stadion panik dan berusaha mencari jalan keluar lantaran mereka kesulitan untuk bernapas. Akibat insiden itu ratusan penonton meninggal dan mengalami luka-luka. Kini, masyarakat berharap kedepannya aparat keamanan lebih baik lagi menerapkan protokol keamanan sehingga kejadian di Stadion Kajuruhan tidak terulang kembali.
Naskah: Tempo/Steven (magang)
Video: Tempo/Steven (magang), Instagram/majeliskopi08
Video Editor: Ryan Maulana
Subscribe: https://www.youtube.com/c/tempovideochannel
Official Website: https://www.tempo.co
Official Video Channel on Website: https://video.tempo.co
Facebook: https://www.facebook.com/TempoMedia
Instagram:https://www.instagram.com/tempodotco/
Twitter: https://twitter.com/tempodotco