Laksana Tri Handoko mencatat dua sejarah: menjadi Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pertama sekaligus Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia terakhir. Ia mendapat mandat untuk mengintegrasikan lima lembaga riset nasional.
Menurutnya, ada dua hambatan utama riset di Indonesia, yaitu riset yang didominasi oleh pemerintah serta masih rendahnya sumber daya manusia, infrastruktur, maupun anggaran.
Riset merupakan sektor yang membutuhkan biaya tinggi dan memiliki risiko tinggi. BRIN, menurut dia, diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
Bagaimana desain lembaga baru ini? Bagaimana hubungannya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri? Laksana Tri Handoko menjelaskannya dalam wawancara dengan Pemimpin Redaksi Koran Tempo Budi Setyarso.
Saksikan dalam program INI BUDI bersama Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, Rabu 2 Juni 2021 pukul 16.00 WIB..
#IniBudi #LaksanaTriHandoko #BRIN #Riset #Iptek
TEMPO.CO -
Subscribe: https://www.youtube.com/c/tempovideochannel
Official Website: https://www.tempo.co
Official Video Channel on Website: https://video.tempo.co
Facebook: https://www.facebook.com/TempoMedia
Instagram:https://www.instagram.com/tempodotco/
Twitter: https://twitter.com/tempodotco