Para pastor mempertanyakan sikap organisasi yang menaungi gereja Katolik se-Indonesia yang selama ini cenderung diam dalam merespons berulangnya tindak kekerasan di Papua.
Mereka mencatat, sepanjang 2018- 2020, terjadi sederet insiden kekerasan, termasuk penembakan Ketua Klasis Gereja Kemah Injil Indonesia Hitadipa di Intan Jaya, Yeremia Zanambani, serta dua katekis Gereja Katolik di Papua, yakni Agustinus Duwitau dan Rufinus Tigau, pada September dan Oktober lalu.
Uskup Agung Jakarta, Suharyo, mengatakan Gereja Katolik memilih memberikan masukan kepada pemerintah ketimbang membuat pernyataan terbuka.