BALI, KOMPAS.TV - Indonesia sukses pimpin Presidensi G20 selama 1 tahun.
Presiden Jokowi berhasil mengumpulkan 17 kepala negara anggota G20 di Nusa Dua Bali, di tengah situasi sulit, yakni ancaman konflik geopolitik dan resesi global.
Di tengah gelaran KTT G20, Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan sejumlah kepala negara.
Pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyepakati sejumlah kerjasama dua negara, salah satunya soal transisi energi.
Selain dengan Biden, Jokowi juga melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, serta Presiden Turki, Recep Tayyib Erdoan.
Dua hari gelaran KTT G20 di Nusa Dua Bali berhasil melahirkan deklarasi pemimpin G20 Bali.
Deklarasi itu memuat diantaranya penguatan arsitektur kesehatan global, serta membentuk transisi energi yang berkelanjutan.
Baca Juga Ini Penampakan Menu Gala Dinner KTT G20, dari Appetizer hingga Dessert di https://www.kompas.tv/article/350293/ini-penampakan-menu-gala-dinner-ktt-g20-dari-appetizer-hingga-dessert
Meski pembahasan perang Rusia-Ukraina berjalan alot, sebagian besar anggota G20 akhirnya menyepakati mengecam perang Rusia-Ukraina.
Di hari kedua, Presiden Joko Widodo mengajak pemimpin negara G20, menanam mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, sebagai simbol pembangunan ekonomi hijau.
Momen menarik juga terlihat saat jamuan makan malam di Garuda Wisnu Kencana.
Para pemimpin dunia hadir mengenakan Kain Tenun Endek, khas Bali.
Momentum G20 harus dimanfaatkan pemerintah Indonesia untuk optimalkan kerjasama bilateral dan multilateral demi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Kesepakatan yang terjalin harus jadi motivasi pemerintah menjaga kondisi ekonomi Indonesia di tengah ancaman krisis 2023.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/350380/ini-dia-beberapa-kesepakatan-kerjasama-yang-dihasilkan-indonesia-dari-ktt-g20-di-bali
