PURWAKARTA, KOMPAS.TV - Para santri di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta, berinovasi dengan memproduksi kue kering yang gurih dan renyah atau biasa disebut simping dengan bahan dasar sayuran.
Para santri memanfaatkan sayuran Hidroponik yang ditanam di sekitar pondok seperti pakcoy, bayam merah, dan bunga telang sebagai bahan dasar pembuatan simping.
Cara membuatnya cukup mudah.
Sejumlah sayuran segar dibersihkan terlebih dahulu.
Bahan sayuran kemudian dipotong bagian daun dan dihaluskan menggunakan blender.
Sebagai bumbu, campurkan bawang putih garam dan santan.
Setelah halus kemudian diaduk dengan tepung tapioka hingga rata.
Baca Juga 1.127 Warga Lansia di Lampung Selatan Pecahkan Rekor MURI Buat Tusuk Sate! di https://www.kompas.tv/article/349851/1-127-warga-lansia-di-lampung-selatan-pecahkan-rekor-muri-buat-tusuk-sate
Selanjutnya adonan diambil sedikit-demi sedikit dan dicetak.
Hasil simping yang sudah matang, sudah siap untuk dikemas.
Simping sayur ini bisa menjadi alternatif bagi warga yang tak suka sayuran.
Selain nikmat, camilan ini juga sehat karena berbahan dasar sayuran dan tanpa bahan pengawet.
Menurut santri, selain belajar agama mereka pun sangat bersyukur karena bisa mempelajari proses pembuatan simping sayur.
Para santri berharap edukasi bisnis ini bisa bermanfaat.
Simping sayur ini selain dikonsumsi untuk para santri juga dijual.
Satu bungkus simping di bandrol dengan harga Rp 15.000.
Dengan belajar membuat simping, para santri bisa melestarikan makanan khas Purwakarta, selain itu para santri diharapkan bisa berwirausaha usai keluar dari pesantren.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/349852/para-santri-olah-sayuran-hidroponik-menjadi-produk-simping-sayuran-khas-purwakarta