TEMPO.CO - Beberapa hari menjelang ajal menjemput, pemimpin pasukan Garda Revolusi Iran Jenderal Qassam Soleimani berkunjung ke Suriah dan Irak. Soleiman tentu tidak bisa melupakan kemenangan besar pasukan Iran bersekutu dengan milisi di Irak dan Suriah untuk mengusir milisi ISIS keluar dari dua negara sekutunya itu.
Apa yang dibahas Soleimani selama di Irak dan Suriah? Dua komandan milisi dan dua sumber keamanan yang menyiapkan pertemuan menjelaskan kepada Reuters bahwa Soleimani dalam pertemuan itu mematangkan rencana dan strategi menyerang objek-objek milik Amerika Serikat dengan menggunakan senjata canggih Iran.
Dia membahasnya bersama pemimpin milisi di Irak yang didukung Iran, Abu Mahdi al-Muhandis. Soleiman juga baru saja kembali dari Damaskus sebelum bertemu Muhandis di Baghdad.
"Tempat dia merancang serangan terhadap tentara Amerika, penerbang, marinir, dan melawan diplomat kami," kata Robert O'Brien, penasehat keamanan nasional AS hari Jumat pekan lalu tentang kepergian Soleimani ke Damaskus.
Dari jarak ribuan kilometer dari Baghdad, Presiden Donald Trump mengeluarkan perintah membunuh Soleimani karena dituding arsitek dari berbagai serangan terhadap fasilitas militer AS di Timur Tengah.
Saat iringan-iringan mobil menghantar Soleimani ke bandara internasional Baghdad untuk pulang ke Teheran pada Jumat pagi, 3 Januari 2020, hujanan roket dari drone militer AS menghantam mobil yang dikendarai Soleiman dan Muhandis serta pasukan pengawal lainnya.
Soleimani tewas, begitu juga Muhandis dan dua komandan milisi, meninggalkan rencana dan strateginya memerangi AS di Timur Tengah.
Seketika kematian Soleimani menyebar di seantro dunia. Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei hampir tak percaya menerima kabar kematian jenderal yang paling dipujanya. Orang terkuat kedua di Iran itu meninggal secara tragis.
Bendera merah lambang balas dendam pun berkibar di kubah masjid di Iran. Khamenei dan Presiden Hassan Rouhani memastikan pembalasan dendam terhadap pembunuh Soleimani. Keduanya pun menjanjikan pembalasan itu di hadapan dua anak perempuan Soleimani sehari setelah jenderal itu dibunuh.
Trump sekali lagi membuat Demokrat marah atas perintahnya membunuh Soleimani. Trump semakin menyeret AS ke dalam jurang perang melawan Iran dan sekutunya, para milisi di Timur Tengah.
Subscribe: https://www.youtube.com/c/tempovideochannel
Official Website: http://www.tempo.co
Official Video Channel on Website: http://video.tempo.co
Facebook: https://www.facebook.com/TempoMedia
Instagram:https://www.instagram.com/tempodotco/
Twitter: https://twitter.com/tempodotco
Google Plus: https://plus.google.com/+TempoVideoChannel