TEMPO.CO, Makassar: Ribuan pemandi mayat di Kota Makassar mendapatkan bantuan dana dari Pemerintah Kota Makassar. Pemberitan bantuan ini sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap kegiatan mereka yang selama ini membantu masyarakat mengurus jenasah, yang tanpa harus dibayar.
Salah seorang pemandi mayat, Hasiah Ibrahim, 68 tahun, mengaku pekerjaan memandikan mayat sudah dilakukannya sejak 1997. Selama 18 tahun, sudah tidak terhitung lagi jumlah jenazah yang sudah dia mandikan.
Hasiah mengatakan, keinginannya mengurus jenazah bermula saat dia pergi menunaikan ibadah haji. Di tanah suci Hasiah diberitahu oleh seseorang, bagaimana cara mendapatkan amal.
Menurut Hasiah, selama mengurus jenazah banyak pengalaman yang ditemui. Misalnya ada jenazah yang tangannya terpisah dari tubuhnya, kepalanya terbelah sehingga keluar otaknya, dan jenazah yang selalu mengeluarkan kotoran.
Suami Hasiah, yakni Ibrahim, mengizinkan istrinya melakukan pekerjaan yang tidak biasa ini. Meski dalam menjalankannya, istrinya tidak mendapatan bayaran.
Pemandi jenazah lainnya, Lisdawati, mengatakan, tidak takut setiap kali melihat jenazah. Bahkan dengan pekerjaan yang hanya mengharapkan pahala dari Allah ini, Lisdawati bisa mengambil banyak pelajaran hidup.
Jurnalis Video: MUHAMMAD YUNUS
Editor/Narator: Ngarto Februana