TEMPO.CO, Jakarta: Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Deudeuh Alfisahrin alias Tataa Chubby di dua lokasi yang berbeda, Rabu, 6 Mei 2015. Total ada dua puluh delapan adegan yang diperagakan oleh tersangka pembunuhan Deudeuh, M. Prio Santoso.
Rekonstruksi dilakukan di dua lokasi berbeda. Dua puluh lima adegan diperagakan di lokasi kos Deudeuh di Tebet, dan tiga adegan lainnya diperagakan Prio di Stasiun Cawang dan saat Prio hendak menaiki kereta.
Rekonstruksi pembunuhan ini menarik perhatian warga sekitar lokasi dan mengakibatkan Jalan Tebet Utara sempat ditutup saat rekonstruksi ini berlangsung. Tidak hanya itu saja, bahkan warga juga menyoraki tersangka yang saat itu baru turun dari mobil petugas.
Pada rekonstruksi yang berlangsung selama kurang lebih empat puluh lima menit itu, hanya beberapa perwakilan wartawan yang diizinkan masuk ke dalam rumah kos tempat Deudeuh dibunuh, untuk dapat mengikuti jalannya rekonstruksi.
Sebelumnya pada 17 April lalu penyidik sudah melakukan prarekonstruksi di tempat kos Deudeuh. Dalam prarekonstruksi tersebut, penyidik menemukan kunci kamar Deudeuh yang dibuang Prio sebelum ia menaiki kereta dari Stasiun Cawang.
Prio tertangkap empat hari setelah Deudeuh ditemukan tewas di dalam kamar kosnya, dengan kondisi mayat yang terjerat kabel dan mulut tersumpal kaos kaki.
Prio ditangkap saat berada di rumahnya di daerah Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Motif pembunuhan Deudeuh karena Prio sakit hati bau badannya diejek korban. Saat bercinta korban merasa terganggu dengan bau badan tersangka. Korban sesekali menutup hidung dan memberitahu tersangka soal bau badannya itu.
Ridian Eka Saputra