JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus pembunuhan Yosua, kini bertahap masuk proses pembuktian.
Pertaruhan palu hakim ada di ujung lidah para saksi.
Majelis Hakim dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) tak jarang berang mendengar sejumlah kesaksian yang dianggap janggal.
Ada apa di balik kejanggalan kesaksian di persidangan Sambo?
Jurnalis Kompas TV, Dian Silitonga dan Juru Kamera, Roy Ilman, menggelar perkaranya untuk Anda.
Sebelumnya, agenda persidangan Ferdy Sambo yang seharusnya kembali dilanjutkan pekan depan, diundur selama satu pekan.
Sidang kasus pembuniuhan Yosua dengan tredakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawati, Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Maruf; sedianya digelar tanggal 14 dan 15 November 2022.
Sedangkan sidang perintangan penyidikan kasus pembunuhan Yosua dengan terdakwa sejumlah perwira Polri digelar 17 November 2022.
Kapuspenkum Kejagung mengatakan, penundaan sidang karena ada evaluasi terhadap proses persidangan pada perkara-perkara yang menarik perhatian publik, termasuk kasus Ferdy Sambo.
Adanya jeda pelaksanaan sidang Sambo akan digunakan masing-masing pihak baik jaksa maupun pengacara terdakwa untuk menyusun srategi.
Terlebih selama pekan kemarin, banyak dinamika terjadi di ruang sidang.
Di antaranya, kesaksian ART Sambo, Susi yang tidak konsisten dengan berita acara pemeriksaan.
Dan keterangan Susi dan Kuat Maruf yang kompak menyatakan tidak tahu soal pelecehan seksual yang dilakukan Yosua kepada Putri Candrawathi di Magelang.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/348249/majelis-hakim-jaksa-penuntut-umum-sidang-sambo-pertanyakan-kejanggalan-kesaksian