MALANG, KOMPAS.TV-Hari pahlawan 10 November banyak menyisakan cerita bersejarah bagi bangsa Indonesia, khususnya Surabaya. Namun ternyata tak hanya di Surabaya, jejak sejarah pertempuran 10 November juga diabadikan dalam sebuah masjid di Kota Malang.
Masjid Sabilillah, juga disebut dengan Masjid Perjuangan. Masjid yang terletak di Jalan Ahmad Yani Kota Malang ini menjadi simbol perjuangan Laskar Hizbullah dan Sabilillah, yang turut mengorbankan jiwa raga dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Dijelaskan oleh Mas'ud Sa'id salah satu pengurus Masjid Sabilillah, Kyai Haji Masjkur adalah salah satu tokoh dibalik Masjid Sabilillah. Kyai Masjkur yang dalam sejarahnya juga menjadi penggerak laskar Hizbullah dan Sabilillah untuk bergabung bersama arek-arek Surabaya saat terjadi perang 10 November.
Untuk mengenang peristiwa dalam mempertahankan kemerdekaan tersebut, dibangunlah Masjid Sabilillah, yang dulunya merupakan markas Laskar Sabilillah. Tak hanya sekedar tempat beribadah, bangunan masjid juga banyak mengandung filosofi.
Tiang masjid yang berjumlah 17, tinggi masjid mulai dari lantai hingga atap 8 meter dan lebar masjid 45 meter, dan jika digabungkan maka akan didapati angka 17-8-45 yang merupakan hari kemerdekaan Bangsa Indonesia.
"Miqot atau tempat berkumpulnya laskar tersebut berada di kawasan yang sekarang jalan Ahmad Yani dan juga Singosari," Terang Mas'ud Sa'id.
Semangat pertempuran dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia inilah, yang terus ditanamkan pada generasi muda melalui bangunan Masjid Sabilillah.
#masjidsabilillah #laskarsabilillah
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/347753/masjid-sabilillah-saksi-perjuangan-laskar-sabilillah