Aksi vandalisme di tembok pagar salah satu sekolah menengah pertama (SMP) di Pedestrian Dago Jalan Ir H Djuanda Kota Sukabumi direspon cepat kepolisian. Tembok tersebut dicoret menggunakan cat semprot warna hitam bertuliskan polisi pembunuh.
Sebelumnya, foto dan video aksi vandalisme ini sudah beredar di media sosial warga Sukabumi. “Coretan dinding Kawasan Dago di Kelurahan Gunungparang, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi yang bikin resah sudah dihapus, gaess!,” jelas salah seorang warga Sukabumi mengirimkan foto tersebut ke redaksi sukabumiupdate.com.
Coretan di tembok pagar sekolahan itu bertuliskan Polisi Pembunuh menggunakan cat semprot warna hitam yang di ujungnya ada simbol A diberi lingkaran.
Salah satu juru parkir di kawasan Dago Eki (34 tahun) menyebut, tulisan Polisi pembunuh itu diperkirakan dibuat setelah adanya aksi doa bersama korban tragedi Kanjuruhan di Lapang Merdeka Kota Sukabumi.
"Udah lama. Di dinding taman juga ada. Setelah tragedi (Kanjuruhan) setelah doa bersama di Lapang Merdeka. Sering vandalisme, yang jelas banyak di dinding taman, di tugu. tapi kenapa baru sekarang ditindaknya. Dulu juga di depan DPRD penuh," kata Eki kepada sukabumiupdate.com Rabu (9/11/2022).
Kapolsek Cikole AKBP Nanang Rahmat Subarna membenarkan, bahwa tulisan tersebut sudah ada setelah kejadian tragedi Kanjuruhan di Malang. Yang diduga dilakukan oleh sekelompok orang yang menggunakan kaos hitam.
"Ada yang melihat sekitar lokasi, ada tukang parkir bahkan security dari pihak sekolah juga melihat rombongan pada saat itu, Berjalan dari atas menggunakan pakaian atau kaos hitam kurang lebih sekitar 50 sampai 60 orang. Kejadian malam," ujarnya.
Subarna menyayangkan adanya aksi vandalisme di kawasan Dago sebab lingkungan di Sekitarnya Dago itu sudah sedemikian rupa dipercantik oleh Pemerintah Kota Sukabumi.
"Sangat disayangkan, karena vandalisme juga tidak bagus, sekolah juga sudah merawat pagar dan sekitar lingkungan apalagi seputaran dago sudah jadi spot foto dan tempat nongkrong yang cukup bagus yang layak buat warga sekitar kota sukabumi," tuturnya.
Adapun tindakan dari pihak Kepolisian akan melakukan penyelidikan dan menyisir CCTV yang ada di sekitaran Dago.
"Maka diharapkan kepada warga kota sukabumi, harus jadi tuan rumah yang baik, merawat infrastruktur yang baik supaya tamu yang datang ke Kota Sukabumi semakin betah," tandasnya.
Kekinian tulisan "Polisi pembunuh" itu sudah dihapus dengan menggunakan cat tembok berwarna coklat yang ditutupi dengan spanduk sosialisasi kamtibmas pihak kepolisian.