Menjadi satu-satunya akses menuju sekolah, sejumlah siswa SMPN 4 Cibitung, Kabupaten Sukabumi, setiap hari mesti melewati Sungai Cikaso. Perasaan waswas kerap menghantui mereka lantaran melintasi sungai ini menggunakan perahu yang kadang bermasalah.
SMPN 4 Cibitung berlokasi di Kampung Ciloma, Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi. Sementara beberapa siswa berasal dari Kampung Cibugel dan Cikepel, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud. Ada juga siswa yang berasal dari Kampung Solokanpari, Desa Cibitung.
Salah satu pengajar di SMPN 4 Cibitung, Indra Firmasyah, mengatakan ada tujuh siswa dari Kampung Cibugel, satu siswa asal Kampung Cikepel, dan satu siswa dari Kampung Solokanpari. Mereka setiap hari, berangkat dan pulang sekolah, menggunakan perahu yang usianya cukup tua dan usang.
"Ada dua perahu yang biasa digunakan oleh siswa dan guru," kata Indra kepada sukabumiupdate.com, Kamis (3/11/2022).
Menempuh perjalanan puluhan menit, para siswa menggunakan perahu-perahu itu melintasi Sungai Cikaso untuk berangkat ke sekolah maupun pulang.
Indra mengatakan satu perahu merupakan sumbangan dari alumni SMPN 4 Cibitung angkatan 1989 bernama Keti. Perahu ini biasanya digunakan para guru untuk ke sekolah. Sementara satu perahu lainnya adalah sumbangan dari Bima Sakti Care dengan ukuran lebih besar dan bisa mengangkut 40 orang.
Kedua perahu tersebut terbuat dari kayu dengan mesin Honda PK 9. Perahu pemberian Keti sudah dioperasikan selama tiga tahun, sedangkan perahu dari Bima Sakti Care sudah digunakan hampir empat tahun.
"Keduanya sering mengalami ganngguan pada mesin," ujar Indra.
Indra mengatakan puncak kecemasan para siswa terjadi pada 24 Oktober 2022. Saat itu ada enam pelajar perempuan, dua pelajar laki-laki, dan satu guru bernama Tita. Perahu yang mereka tumpangi dari Kampung Cibugel dan Cikepel tiba-tiba mati mesin di tengah Sungai Cikaso ketika menuju sekolah.
"Mereka terpaksa mendayung perahu ke tepi sungai pakai papan kayu tempat duduk. Setelah itu kami menjemputnya dengan perahu satu lagi," ujar dia.
"Kondisi ini sering terjadi, baik saat berangkat maupun pulang, mesin perahu sering mati. Yang paling khawatir, mesin mati di tengah sungai. Perahu perlu perawatan yang maksimal serta mesin perlu yang baru, karena kami dari pihak sekolah sudah beberapa kali mesin diservis," imbuh Indra.
Kepala Desa Sumberjaya Dudu Durahman membenarkan ada siswa warga Desa Sumberjaya yang setiap hari menyeberang Sungai Cikaso. "Kami akan mengecek dulu, berapa jumlah siswa. Dari informasi bahwa ada bantuan perahu dari Gubernur Jawa Barat," kata Dudu.
Reporter: Ragil Gilang
Redaktur: Oksa Bachtiar Camsyah
Video Editor: Ahong
Vo: Mutia