Sejumlah nasabah mendatangi kantor Prudential di Jalan Bhayangkara, Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Senin (24/10/2022) siang. Mereka menuntut agar Prudential mengembalikan tabungan mereka yang sudah mencapai ratusan juta.
Pantauan sukabumiupdate.com, para perempuan ini memasang karton salah satunya bertuliskan 'Prudential Penipu, Rampok, Kembalikan Uang Kami’ di pagar kantor Prudential. Aksi mereka tak mendapat tanggapan dari siapapun sebab kantor dalam kondisi tertutup rapat.
Tak ada aktivitas pelayanan dan para karyawan pun nampak tidak terlihat dari luar.
Nasabah asal Kecamatan Gunungpuyuh, Rosida Simarmata mengatakan, aksi menuntut agar Prudential mengembalikan tabungan dilakukan di kantor tersebut sejak Kamis 20 Oktober 2022 lalu.
Sebelum aksi ini dilakukan, pada 29 September 2022 lalu Nasabah melakukan mediasi di kantor OJK bersama pihak Prudential. Dalam medisi ini akan pihak Prudential akan mengembalikan uang sesuai sisa dari tabungan masing-masing nasabah.
Dalam mediasi itu Prudential diminta untuk membayarkan uang dalam kurun waktu lima hari. Namun hingga hari ini para nasabah belum mendapatkan keseluruhan uang tabungan mereka.
"Jadi kami datang ke sini menuntut langsung ke agensi [Prudential] Sukabumi untuk langsung mengembalikan uang-uang kami. Uang saya totalan kurang lebih Rp 200 juta lebih tetapi saat saya tutup polis, saya hanya menerima Rp 80 juta. Saya menuntut uang sisanya segera dikembalikan," tuturnya.
Rosida menyatakan, uang tabungan itu rencananya akan digunakan untuk biaya pendidikan anak-anaknya. dia memiliki dua anak yang duduk di bangku kuliah dan satu di tingkat SMA
Selain masalah uang tabungan yang tak kunjung dikembalikan, Rosida juga menyebutkan, Prudential awalnya memiliki janji nabung 10 tahun dan manfaat seumur hidup. Namun kenyataanya para nasabah diminta untuk tetap membayar selama seumur hidup.
Dia menegaskan, akan bertahan di kantor Prudential sampai uang mereka dikembalikan. Apabila tidak ada respons dari pihak Prudential, mereka akan melakukan aksi besar-besaran dengan mengajak seluruh korban Prudential serta sanak keluarganya.
Hal yang sama diungkapkan nasabah lainnya, Priska Sagala (45 tahun). Dia merasa tertipu karena agen menyebut ada biaya pendidikan sebesar Rp 100 juta.
Dia juga mengeluhkan kondisi banyaknya pemotongan dari tabungan mereka.
Pemotongan itu menurutnya, tidak dijelaskan oleh agen Prudential saat pertama kali menawarkan untuk menjadi nasabah.
Reporter: Riza
Redaktur: Andri Somantri